Friday, July 12, 2019

My WHV Australia Timeline

Posting-an kali ini bakal panjang banget. Aku termasuk orang yang suka banget sama detail dan memang udah semacam niatan gitu lah kalau misalnya aku keterima visanya, aku bakal bantu kalian yang mau tahu dan tanya-tanya soal WHV yang tentunya bukan pertanyaan basic yang bisa di-googling ya. Aku sangat menghargai jika kalian mau menyempatkan waktu untuk mencari tahu terlebih dahulu hal basic mengenai WHV yang sudah pernah aku bahas juga di:
Jika ada pertanyaan yang kalian tidak dapat menemukan jawabannya dan aku tahu jawabannya, pasti aku bantu jawab.

Sebenarnya tahap mendapatkan WHV Australia bisa dirangkum menjadi:
  1. Daftar wawancara SRPI
  2. Mendapatkan SRPI
  3. Lodge dokumen ke AVAC
  4. Mendapatkan HAP ID
  5. Medical Check Up (MCU)
  6. Visa granted
Tapi kan tentunya ada beberapa tahapan-tahapan lain yang harus diikuti. Nah, aku akan membahas detail mengenai timeline aku dari persiapan sampai mendapatkan visanya.



Rangkumannya:
1. Sabtu, 19 Januari 2019: Test IELTS
2. Jumat, 1 Febuari 2019: Hasil test IELTS keluar
3. Jumat, 22 Febuari 2019: Pengumuman Pembukaan Quota Sisa Batch 2018
4. Senin, 26 Febuari 2019: Membuat SKCK
5. Rabu, 27 Febuari 2019: Buat Bank Reference Letter
6Kamis, 28 Febuari 2019: IG Imigrasi Mengumumkan Akan ada Kejutan Besok soal WHV
7. Jumat, 1 Maret 2019: Imigrasi mengumumkan Pembukaan Sisa Quota WHV 2018 sebanyak 200 quota
8. Jumat, 1 Maret 2019: Surat Referensi Bank CIMB bisa diambil
9. Selasa, 5 Maret 2019: Pengumuman Jam Pembukaan Pendaftaran
10. Rabu, 6 Maret 2019: Pendaftaran sisa quota WHV 2018 sebanyak 200 orang
11. Selasa, 12 Maret 2019: Dapat info di grup yang keterima sisa quota kalau udah ada yang terverifikasi dan mendapat surat interview
12. Selasa, 19 Maret 2019: Dapat info di grup kalau ada yang ditolak
13. Rabu, 20 Maret 2019: Mendapat surat undangan wawancara SRPI
14. Rabu, 27 Maret 2019: Wawancara untuk mendapatkan SRPI
15. Kamis, 28 Maret 2019: SRPI terbit
16. Jumat, 29 Maret 2019: Bikin appointment lodge AVAC
17. Senin, 1 April 2019: Buat surat referensi bank lagi
18. Kamis, 4 April 2019: Ambil surat referensi bank lagi
19. Jumat, 5 April 2019: Lodge Visa di AVAC VFS Kuningan City
20. Senin, 8 April 2019: Dokumen sudah diterima di Australian Embassy
21. Rabu, 8 Mei 2019: Dapat HAP ID via email
22. Kamis, 9 Mei 2019: Medical Check Up di RS Premier Bintaro
23. Selasa, 14 Mei 2019: Visa granted


Untuk biaya yang aku keluarkan selama pembuatan visa rangkumannya adalah:
1. IELTS Rp 2.900.000
2. SKCK Rp 30.000
3. Referensi Bank CIMB Rp 50.000 (bikin 2x jadi Rp 100.000)
4. Visa+Ongkos Kirim ke Kedubes Australia Rp 5.265.000
5. Med Check Rp 1.020.000

TOTAL Rp 9.315.000


=============================

Join Facebook, Line dan Whatsapp group for WHV
Aku mulai join Facebook, Line dan Whatsapp Group khusus WHV sekitar bulan Agustus 2018. Awalnya benar-benar niatan mau daftar WHV untuk Juli/Agustus 2019.



Test IELTS
Sabtu, 19 Januari 2018
General Training
Harga Rp 2.900.000
IDP – Kebon Jeruk

Benar-benar iseng aja ambil dan rencananya mau daftar WHV untuk Juli/Agustus 2019 karna mikir kan kalau test IELTS masa berlakunya paling panjang dibanding dokumen lain. Sempat berapa kali juga ragu mau daftar atau nggak WHV ini karena benar-benar nggak ada gambaran, nggak ada teman barengan dan nggak ada saudara di Australia. Bermodal nekat, langsung daftar di https://www.idp.com/indonesia/ielts/online-test-registration/jakarta/ dan bayar. Harganya nggak murah, jadi pas aku udah transfer, aku meyakinkan diriku: mampus lu, there's no way back, you have to go on.

Berikut Whatsapp dari IDP beberapa hari sebelum ujian:
Hallo Para peserta test IELTS 19 January 2019, jangan lupa ya kalian nanti datang untuk tes IELTS nya di :

📍Raffles Collage Kebon Jeruk Campus Jl. Arjuna Utara no.35 Jakarta Barat
🕘 Stand by : 07.45 (Having Foto and Finger scanned)
📝 IELTS Written test : 08.50 -  12.00 Wib

Speaking test :13.00 - finished

🔎jangan lupa membawa : KTP or Passport (harus sesuai dengan pendaftaran nya) , pensil HB, penghapus, Rautan.

Note : Untuk Hasil 13 Kalender baru bisa keluar  untuk yang fisik, dan untuk cek online baru bisa di cek sore hari. Jika untuk pengambilan nya di wakilkan persyaratan nya BAWA SURAT KUASA ( beserta matrai) & FOTO COPY ID PESERTA.

07.15 udah sampai di sana

09.00 mulai listening dulu lanjut reading lanjut writing dan speaking
Speaking ditanyain tinggal di kota mana, apa yang disukai dari kota yang ditinggalin sekarang. Part 2 ditanyakan tentang mengambil keputusan: decisionnya apa, siapa yang bantu memutuskan, dan kenapa decision itu penting. Part 3 ditanyakan lagi secara mendetail mengenai pertanyaan Part 2.
Walau Bahasa Inggrisnya bagus dan jago, aku saranin tetap latihan biar nggak kaget lihat bentuk soalnya. Terutama yang speaking ini, teman yang test barengan dapat pertanyaan seputar urban planning yang kalo kita nggak ngerti itu apaan ya keder abis. Sarannya sih “ngarang” tapi keliatan yakin, intinya ngomongnya oke.

Pejuang WHV yang pertama dikenal adalah Awi, Awi yang sangat friendly membuka pembicaraan dengan gue yang introvert di antara extrovert trus jadi ngobrol. Habis test speaking kenalan lagi sama Maria dan Harry. Kita ngobrol kayak udah kenal lama, berjam-jam dan seru banget. Kita akhirnya bikin Whatsapp group untuk keep in touch.



Hasil Test IELTS keluar
Jumat, 1 Febuari 2019
Aku udah bisa cek online jam 2 siang (results.ieltsessentials.com). Sertifikat aslinya aku ambil di Ican Gading Serpong karena rumah aku daerah Tangerang dan waktu itu sih aku titip adik aku ambil dan nggak perlu surat kuasa. Hasilnya aku dapat 6, melewati syarat skor IELTS WHV yang 4.5 untuk band score-nya! Senang banget padahal benar-benar nggak ada persiapan banget dan nggak pernah sama sekali test IELTS sebelumnya. Cuma 2 hari aja latihan soal IELTS, itu juga nggak sampai 1 jam. Hahaha.




Pengumuman Pembukaan Quota Sisa Batch 2018
Jumat, 22 Febuari 2019
Bikin shock nggak sih lagi hari kerja, Awi ngabarin kalau Imigrasi lagi live di Instagram dan ngumumin akan dibuka quota sisa WHV 2018 kemarin sebanyak 200 quota di bulan Maret, tanggalnya nggak disebutin. Langsung nggak konsen kerja, tangan gemeteran, mikirin masih ada kewajiban yang belum bisa dilengkapin: SKCK dan Surat Keterangan Bank. Saat itu juga planning Senin depan harus bikin SKCK, jadi daftar online dulu di skck.polri.go.id. Siapkan softcopy foto berlatar belakang merah 4x6, KTP, Paspor, Kartu Keluarga, Akte/Ijasah, Sidik Jari (optional). Bagian rumus sidik jari juga bisa diskip saja jika belum pernah membuat.
Kita bisa pilih buat SKCK di Polda atau Mabes (tidak bisa dibawah tingkat daerah seperti Polres atau Polsek). Untuk KTP Banten dan Jawa Barat bisa buat di Polda Metro Jaya, Jakarta karena masih di bawah satu kesatuan wilayah. Karena KTP aku Tangerang dan tempat kerja aku lebih dekat ke Polda Metro Jaya atau Komdak, aku pilih ke sana.
Setelah mengisi dengan lengkap, nanti bukti pendaftaran SKCK online otomatis terkirim ke email kamu. Jangan lupa print dan bawa.




Membuat SKCK
Senin, 26 Febuari 2019
Kantor Bersama Pelayanan Satu Atap Polda Metro Jaya
Harga Rp 30.000
Dokumen yang dibutuhkan:
·         Fotokopi KTP dengan menunjukan KTP asli
·         Fotokopi Paspor
·         Fotokopi Kartu Keluarga (KK)
·         Fotokopi Akte Lahir / Kenal Lahir / Ijazah
·         Fotokopi kartu identitas lain bagi yang belum memenuhi syarat untuk mendapatkan KTP
·       Pas foto berwarna ukuran 4 x 6 cm sebanyak 6 (enam) lembar dengan latar belakang merah, berpakaian sopan, tampak muka, dan bagi pemohon yang mengenakan jilbab, pasfoto harus tampak muka secara utuh.

Jangan lupa bawa pulpen!

Dari kantor jalan kaki jam 11 siang sampai jam 11.15an. Masuk ke gedungnya langsung belok kanan. Jangan lupa ambil nomor antrian. Nanti ketika dipanggil di loket pengumpulan dan pengecekan dokumen. Kemudian ke loket sebelah untuk mengambil formulir pendaftaran untuk rumus sidik jari. Isi selengkap-lengkapnya; termasuk ada part yang paling lucu ketika kita disuruh memilih deskripsi anggota kepala kita sendiri (bentuk kepala, bentuk kuping, bentuk hidung dll). Setelah itu kembalikan ke loket yang sama. Tunggu nama kita dipanggil, nanti kita akan diambil sidik jari kedua tangan. Setelah itu diperbolehkan ke toilet untuk membersihkan tinta di jari. Setelah itu tunggu lagi sampai nama kita dipanggil di loket terakhir. Loket terakhir adalah print SKCK dan kita diminta periksa data kita terlebih dahulu sebelum dicetak ke kertas kuning. Setelah itu terakhir kita membayar Rp 30.000 dan aku senang banget di Polda Metro Jaya ini bebas pungli, 30rb ya 30rb. Setelah itu selesai. Prosesnya cepat sekali, nggak sampai 30 menit.





Buat Bank Reference Letter
Rabu, 27 Febuari 2019
Ke Bank CIMB Niaga cabang di mana aku buka rekening aku. Biayanya Rp 50.000. Siapin KTP dan materai. Aku minta di reference letternya dicantumin jumlah saldo rekening (sesuai syarat WHV) dan pernyataan bahwa saldo tidak dibekukan dan bisa digunakan kapan saja. Suratnya ditujukan ke Kedutaan Australia. 


IG Imigrasi Mengumumkan Akan ada Kejutan Besok soal WHV
Kamis, 28 Febuari 2019
Malem-malem IG Imigrasi posting postingan yang ditunggu-tunggu bakal ada kejutan di bulan Maret.



Imigrasi mengumumkan Pembukaan Sisa Quota WHV 2018 sebanyak 200 quota
Jumat, 1 Maret 2019
Pagi-pagi banget udah dibikin gemeter hebat karna ada pengumuman resmi pembukaan WHV 2018 sebanyak 200 quota di hari Rabu, 6 Maret 2019 jam 8.




Surat Referensi Bank CIMB bisa diambil
Jumat, 1 Maret 2019
Harga Rp 50.000
Di tanggal yang sama dengan pengumuman pembukaan sisa quota, syarat terakhir yang paling susah dipenuhi akhirnya terpenuhi. Aku dihubungi CIMB bahwa surat referensi bank aku sudah jadi dan bisa diambil. Sepertinya memang sudah diizinkan Tuhan karena prosesnya lancar banget. Biayanya Rp 50.000 dan otomatis terautodebet. Banyak banget pertanyaan mengenai apakah menyertakan juga rekening koran atau cash flow dan jawabannya adalah tidak perlu. Jadi setelah referensi bank keluar, uang bisa digunakan atau dikembalikan jika kalian meminjam dari orang lain.




Pengumuman Jam Pembukaan Pendaftaran
Selasa, 5 Maret 2019
Imigrasi mengumumkan pendaftarannya besok akan buka di jam 10 pagi.




Pendaftaran sisa quota WHV 2018 sebanyak 200 orang
Rabu, 6 Maret 2019
Aku udah nggak bisa tidur dari kemarinannya, mikirin soal pembukaan pendaftaran ini. Jam 10 malam aku tidur, jam 12, 2, dan 4 pagi bangun karena kepikiran. Akhirnya jam 4.30 aku memutuskan mandi dan siap-siap ke kantor. Aku uda sampai kantor jam 6.30 pagi jadinya. Hahaha. Recheck semua dokumen yang akan di-submit, mastiin filenya nggak corrupt atau rusak dan besar filenya sesuai dengan ketentuan:

  • Foto berwarna latar belakang putih format file *.jpeg/jpg. Ukuran file minimal 60kB, maksimal 1MB. Nggak dijelasin ukurannya berapa. Aku pakai 4x6.
  •  KTP format file *.pdf. Ukuran file minimal 60kB, maksimal 300kB.
  • SKCK format file *.pdf. Ukuran file minimal 60kB, maksimal 300kB.
  • Paspor format file *.pdf. Ukuran file minimal 60kB, maksimal 300kB.
  • Sertifikat Pendidikan format file *.pdf. Ukuran file minimal 60kB, maksimal 300kB.
  • IETLS format file *.pdf. Ukuran file minimal 60kB, maksimal 300kB.
  • Surat Keterangan Bank format file *.pdf. Ukuran file minimal 60kB, maksimal 1MB.
Aku siapin 2 folder file. Maksimal 200kB dan maksimal 300kB. Belajar dari kasus-kasus warriors sebelumnya syarat ukuran file dari Imigrasi suka berubah-ubah.
Grup Whatsapp dan Line udah ramai banget menunggu jam 10 pagi. Aku pakai komputer kantor (login akun Google) dan laptop (login akun Linked In), kecepatan internetnya unduh 1,94Mbps dan unggah 9,81Mbps. Jam 10 teng langsung refresh page. Tanggal wawancara yang tersedia cuma ada di hari Rabu, 27 Maret 2019.
Perjuangan banget untuk bisa masuk ke tanggal wawancara yang tersedia. Aku berapa kali hampir masuk, ke-kick secara otomatis keluar. Mau nggak mau refresh terus-terusan. Setelah berhasil masuk ke page pengisian data, langsung aku isi semua data yang sudah aku copy semua di sticky notes komputer dan tinggal paste ke sana. Tangan gemeteran tapi mata tetap harus teliti agar nggak salah isi.
Berhasil kedaftar jam 10:17 dengan nomor permohonan 1406. Sayangnya Awi nggak dapat quotanya padahal aku juga langsung bantu Awi pas aku udah dapat quotanya, cuma aku sama Maria aja yang dapat.
Sekitar jam 11.30an, 200 quota sisa sudah penuh oleh ribuan orang yang berlomba-lomba mendaftar.


Habis itu ada yang bikin grup di Line untuk orang-orang yang mendapat sisa quota dan aku join.








Dapat info di grup yang keterima sisa quota kalau udah ada yang terverifikasi dan mendapat surat interview
Selasa, 12 Maret 2019
Makin harap-harap cemas lah karna yang dicek nomornya loncat-loncat. Jadi ada yang 1300an udah diverifikasi, ada juga yang 1500an.




Dapat info di grup kalau ada yang ditolak
Selasa, 19 Maret 2019
Sampai hari ini aku belum diverifikasi. Maria sudah diverifikasi sekitar jam 10 pagi dengan nomor permohonan 1475, dan aku pantau dari grup verifikasinya mundur nomornya, jadi kemungkinan punyaku masih lama banget. Aku dapat info beberapa ada yang ditolak karena:
  • Filenya rusak, jadi imigrasi nggak bisa download. Padahal ybs bisa cek dokumen sendiri dan di-download dan tidak bermasalah. Sedih banget. Jadi ybs berencana akan langsung ke imigrasi pas tanggal wawancara mencoba peruntungan verifikasi manual. Update: ternyata bukan karena itu, Bank Reference Letter-nya sudah expired. Ybs buat tanggal 21 Desember 2018 yang seharusnya expired tanggal 21 Maret 2019. Kemungkinan pihak imigrasi mengacu tanggal wawancara 27 Maret 2019 sehingga dinyatakan expired)
  •  Tidak menyertakan persyaratan surat sponsor di bagian Bank Reference Letter karena dia pakai rekening orang tua. Alasan ybs karena filenya yang diinformasikan imigrasi itu maksimal 1MB. Dokumen dia sekitar 400an KB (sudah termasuk surat bank dan dokumen lain untuk syarat sponsor). Tapi pas diupload, di sistem maksimal 300 KB. Jadi sepertinya dia hanya upload surat keterangan banknya saja karena filenya terlalu besar kalau harus disatukan semua
  • Salah upload dokumen. Jadi misalnya di bagian A harus upload A, malah A keupload di bagian B
Di hari yang sama pula juga, quota mendadak muncul beberapa kali. Ada yang berhasil daftar! Semoga bukan karena system error dan mereka jadi bisa meneruskan pendaftaran. (Update: yang daftar diluar tanggal daftar yang ditentukan Imigrasi, otomatis ditolak atau tidak diverifikasi. Jadi mereka tidak ada yang lolos verifikasi)




Mendapat surat undangan wawancara SRPI
Rabu, 20 Maret 2019
Hari ini merupakan hari paling menyeramkan dalam hidup aku. Gimana nggak? Aku termasuk #Tim1400 (inside joke di dalam grup Line bahwa nomor permohonan 1400an “dianaktirikan” karena kita paling terakhir yang banyak belum diverifikasi) yang was-was banget di hari terakhir verifikasi belum diverifikasi. Kebayang mulesnya, dinginnya, gemeterannya. Sampai akhirnya nomor 1400 diverifikasi jam 3 sore. Gue sendiri? Jam 15.27 guys setelah refresh ribuan kali.
Senang banget! Ada juga beberapa yang ditolak karena maaf banget menurut aku memang kesalahan yang bisa diantisipasi. Misalnya tanggal expired dokumen seperti SKCK, Surat Keterangan Bank dst. Peraturan jangan ditawar. Kalau memang ada yang lolos ya mungkin faktor lucky. Tapi kalau aku prefer cari aman.
Sampai tengah malam, petugas Imigrasi masih verifikasi. Satu per satu akhirnya selesai terverifikasi.








Wawancara untuk mendapatkan SRPI
Rabu, 27 Maret 2019
The day! Wawancara sendiri dijadwalkan jam 9 pagi mulainya. Gue udah kebangun mulu dari jam 3 pagi, berturut-turut jam 4 dan jam 5, sebelum alarm bunyi malah. Gue berangkat naik kereta jam 6.30an. Habis itu dari Sudirman nyambung ke Ditjen Imigrasi naik gojek. Sampai sekitar jam 7.15. Maria nyampe jam 7 kurang udah dapat antrian 70an. Bahkan katanya ada yang sampai jam 5 pagi di sana dari Medan! Aku sendiri dapat urutan 105 dan katanya urutan nomor 100 ke atas dapat sesi 2 wawancara jam 1 siang, jadi disuruh balik jam setengah satu. Sedih ga sih. Belum sarapan dan belum ambil duit, bingung mau ngapain. Jadi aku duduk-duduk aja di lobby.
Aku akuin Imigrasi Indonesia makin baik, cara penyampaian mereka nggak nyolot, sistemnya rapi, salut banget. Satu persatu dipanggil untuk ke dalam, dan lucky me ada sekitar 6 orang yang dipanggil nggak datang. Jadi nomor antrian aku dimajuin ke sesi 1. Nomor antrian gue 99. Ngobrol sama orang kanan kiri akhirnya sambil nunggu, tukeran Whatsapp, ketawa ketiwi sama teman baru, udah kayak kenal lama aja. Banyak orang luar daerah, aku kenalan sama orang Bandung, Malang, Purwokerto, Surabaya, dll.
Imigrasi bilang ada kopi/teh dan makanan ringan yang disediakan untuk WHV warrior dan ini perdana. Lucky us! Udah lolos quota 200 dari 1000an orang yang daftar, dapat snack yang disediain Imigrasi perdana ever lagi.
Aku diwawancara di loket 1 jam 12.30 dan selesai nggak sampai 5 menit. Nggak ditanya macam-macam kayak orang lain. Palingan di sana ada teman, berarti uda tau mau kerja apa, blablabla. Aku keluarin semua dokumen asli aku, dia cek dan habis itu selesai. Aku disuruh ke counter perawatan data karna alamat aku kurang masukin RT/RW. Meanwhile di konter lain pertanyaannya pada banyak: ada yang dilihat karena IELTSnya 7, disuruh jelasin kerjaan dia sekarang pake Bahasa Inggris, ada yang ditanya dananya dana sendiri atau gimana. Tapi menurut aku intinya semua formalitas sih.
FYI kelegalitasan kampus juga penting ya, interviewer aku bilang kalau kampusnya abal-abal biasanya auto-ditolak atau kalau lolos sampai wawancara, akan dicecer pertanyaan. Jadi pastikan kampus kalian sudah terdaftar di DIKTI.



SRPI terbit
Kamis, 28 Maret 2019
Surat aku terbit sekitar jam 3an. Lumayan cepat banget. OMG, sampai titik ini aku benar-benar masih nggak nyangka aku bisa sampai tahap ini. Surat ini hanya berlaku 30 hari.







Bikin appointment lodge AVAC
Jumat, 29 Maret 2019
Aku bikin appointment AVAC di http://www.vfsglobal.com/Australia/Indonesia/ biar nggak kena biaya daftar on the spot sekitar 100ribuan. Aku pilih Jumat depan yang paling pagi (8.30-8.40).




Buat surat referensi bank lagi
Senin, 1 April 2019
Harga Rp 50.000
Aku orangnya sangat insecure. Jadi dibanding nanti pas lodge visa ada masalah karna rerferensi bank expired, mending aku bikin lagi yang lebih update. Ada sih yang bilang surat bank berlaku 3 bulan (walau sebenarnya di surat bank nggak ada tanggal expired-nya, tapi aku tetap bikin baru.



Ambil surat referensi bank lagi
Kamis, 4 April 2019
Surat bank aku udah jadi.



Lodge Visa di AVAC VFS Kuningan City
Jumat, 5 April 2019
Harga Rp 5.265.000
Aku pergi ke Kuningan City untuk lodge dokumen aplikasi visa aku. Aku turun di Kuningan City gate 2. Aku udah sampai sekitar jam 7 pagi dan nyari ATM buat ambil cash bayar visa. VFS yang khusus Australia ada di lantai 2. AVAC bukanya jam 8.30, sebelum itu belum boleh masuk, VFS cukup ketat soal itu, satpam-satpamnya juga tegas. Jadi aku nunggu di luar dari jam 7.30. Jam 8.25 teng aku dibolehkan masuk, diperiksa dan ambil nomor antrian. Aku dapat antrian paling pertama dan langsung nyerahin dokumen dan bayar. Prosesnya cepat banget. Aku sekitar jam 8.45 udah selesai. Visanya seharga Rp 5.100.000 dan biaya pengirimannya Rp 165.000 jadi totalnya Rp 5.265.000. Kalau kalian mau menggunakan fasilitas SMS dan email untuk mengetahui status dokumen kalian, kalian bayar lagi Rp 25.000. Kalau aku nggak, better cek manual aja. Nanti setelah bayar, kalian akan dapat struk putih dan pink, disimpan saja.
Jangan bawa laptop ya. Maria mau lodge, laptopnya disuruh titip dan bayar Rp 22.000.





Dokumen sudah diterima di Australian Embassy
Senin, 8 April 2019
Aku track manual di http://www.vfsglobal.com/Australia/Indonesia/track-application.html dengan memasukan VLN Number yang bisa kalian lihat di struk. Statusnya dokumen aku udah diterima hari ini. Tinggal menunggu HAP ID.




Dapat HAP ID via email
Rabu, 8 Mei 2019
Penantian penuh deg-degan, akhirnya dapat HAP ID. Aku langsung melakukan pembuatan schedule medical check up untuk besok. HAP ID hanya berlaku 28 hari dari tanggal dikeluarkan.



Tanpa mikir panjang, langsung bikin appointment dengan RS Premier Bintaro untuk besok karena lebih dekat ke rumah dibanding yang di Jatinegara. Aku appointment via Whatsapp. Sebenarnya bisa di hari Sabtu, cuma udah penuh.

Persyaratan Medical Check Up VISA AUSTRALIA:
  • Wajib membawa Passport Asli yang masih berlaku (Tidak boleh berupa Fotocopy)
  • Passport wajib yang Asli (tidak berupa fotocopy , tidak berupa scan, tidak berupa pict di HP)
  • Wajib Membawa HAP ID Number dari Kedutaan Australia
  • Membawa Kacamata bila menggunakan kacamata
  • Tidak Dalam Masa Haid / Menstruasi (Bagi Wanita)
  • Tidak Dalam Masa Pengobatan TBC
  • Tidak Perlu Puasa
  • Di anjurkan Minum air putih yang banyak sebelum Medical Check Up
  • Membawa Catatan Obat Obatan yang di konsumsi setiap hari (Bila Ada)
  • Applicant wajib menguasai bahasa Indonesia atau bahasa Inggris (pilih salah satu) bila tidak , wajib membawa translator yang tidak ada hubungan keluarga dengan applicant.
Biaya berkisar antara :
Rp. 1.020.000 untuk yang Temporary Visa (Student / Visitor/Working Holiday) ,
Rp. 1.600.000 untuk yang Permanent Visa (Spouse / Marriage / Provisional),
Rp 2.400.000 untuk yg student kedokteran /medis

Pembayaran bisa menggunakan Cash / Kartu Debit / ATM / Kartu Kredit



Medical Check Up di RS Premier Bintaro
Kamis, 9 Mei 2019
Harga Rp 1.020.000
Aku udah sampai RS Premier Bintaro sekitar jam 6.30 langsung menuju tempat Medical Check Up di lantai 1. Pelayanannya buka jam 7.30 kalau ditulis di pintunya. Aku masuk jam 7 sudah bisa. Isi form, ganti baju jadi kimono MCU, dan simpan barang bawaan di loker (boleh bawa HP tapi disilent). Testnya ada 4: Chest X-Ray, Urin, Mata dan Cek Fisik. Yang bikin lega adalah nggak ada jarum-jaruman. Hahaha. Gue takut banget sama jarum. Disarankan minum banyak air agar hasil test urinnya bagus. Karena ada kasus yang test urinnya nggak bagus, mau nggak mau harus retest lagi dan bayar lagi.



Pertama kali aku diarahkan ke radiologi untuk Chest-Ray. Yang dikenakan hanya kimono MCU dan celana dalam. Untuk wanita, bra dan kalung harap dilepas dan rambut diikat tidak menutupi badan.
Kemudian pengukuran berat badan, tinggi badan, suhu tubuh dan tensi.
Kemudian lanjut lagi ke bagian test urin. Kita diminta menampung urin sendiri minimal setengah jar yang dikasi. Bahagia itu sederhana ketika urin sendiri jernih, udah pede pasti hasilnya bagus.
Setelah itu tes mata. Jadi disuruh duduk di kursi dan membaca huruf-huruf dari jauh.
Terakhir yang cukup lama nunggunya. Kemungkinan dokternya juga sambil menunggu hasil test yang sebelumnya. Di sini khusus yang wanita diharapkan mengenakan bra kembali. Nanti di dalam ruangan, dokter akan menanyakan banyak hal misalnya riwayat penyakit, penyakit yang diderita jika ada, pernah pakai narkoba atau tidak dst. Setelah itu dilakukan pengecekan fisik. Kita disuruh membuka kimono dan tiduran. Dokternya mengecek detak jantung, menekan perut dll. Setelah itu proses selesai. Dokter gue menunjukkan bahwa paru-paru saya tidak terlihat ada masalah dan urin saya hasilnya bagus.

Little bit throwback, aku sampai beli susu Bear Brand 1 kardus isi 30pcs dan aku minum rutin sebulan setiap hari sebelum MCU untuk mendapatkan hasil MCU baik, terutama untuk paru-paru. Did it work? Nggak terlalu tau sih, cuma sudah selalu menjadi saran orang-orang untuk minum susu Bear Brand ini sebelum MCU XD


Setelah itu saya melanjutkan pembayaran sebesar Rp 1.020.000. Ada bonus bakmi dan es teh MM Juice, lumayan. Seluruh proses selesai jam 9.15.





Visa granted
Jumat, 17 Mei 2019 (official 14 Mei 2019)

Sesuai surat keputusannya sih harusnya aku dapat visa di tanggal 14 Mei 2019. Tapi aku nggak dapat email apa-apa instead email notifikasi dari VFS Global yang menyatakan keputusan visa aku sudah diterima di tanggal 15 Mei. Terus aku tanya ke grup maksudnya apa. Ada yang bilang harusnya aku dapat email itu setelah aku dapat email yang menyatakan visanya granted. Karna penasaran, aku cek juga di website. Ternyata katanya visa aku udah ada hasilnya.


Kemudian aku langsung email lagi ke email yang pernah kirimin aku HAP ID untuk tanyain status visa aku. Hari itu juga dibalas dan katanya sudah dikirim tanggal 14 Mei, dan di email balasan itu juga file yang menyatakan visa aku udah granted dikirim.

aku coba email ke embassy
jawaban mereka, tapi aku bener-bener nggak terima email dari mereka di tanggal itu
yasss ga???
Antara bingung sekaligus senang, tapi bodo amat yang penting aku udah granted. Hehehehe. Buat mastiin, aku cek juga status aku di VEVO (Visa Entitlement Verification Online) dan visa aku ada dan valid!

C YA OZ!







15 comments:

  1. Kak bisa bikin list doc buat daftar visanya ,thanks ;) soalnya yg taun ini semua via upload skrg pengen pastiin aja

    ReplyDelete
  2. Kakak, aku tunggu Vlog-nya selama disana yah...
    HAVE A NICE DAY !!

    ReplyDelete
  3. halo kak mau tanya, misalnya pernah kuliah sampai semester 5 aja apakah bisa whv ?

    ReplyDelete
    Replies
    1. maaf aku kurang tahu detail tsb. krn biasa syarat suka berubah-ubah, jadi nanti baca dari Ditjen Imigrasinya saja ya jika mreka sudah post syaratnya

      Delete
  4. Kak apa ada kemungkina visa di tolak?

    ReplyDelete
    Replies
    1. kemungkinan bisa. tp aku blm pernah dengar ada yg pernah kejadian

      Delete
  5. OMG this is so helpful, thanks!

    ReplyDelete
  6. Thanks a lot

    Kalo ada riwayat pake obat anti-depresan (psikotropika) dari dokter gmn ya?

    ReplyDelete
    Replies
    1. maaf aku tidak tahu tapi seharusnya tidak masalah ya.

      Delete
  7. Kak jadi biaya yg 5000aud itu cuma perlu pas daftar di bank nya? Maksud nya sayakan gak punya sebanyak itu yg ada cuma setengah buat dibawa kesana. Rencana mau pinjam duit teman apa bisa kak? Dan kak saya juga menderita penyakit kelenjar getah bening dan alhamdulillah tidak pernah berefek buruk untuk saya sampai saat ini.apakah saya akan ditolak kak?

    ReplyDelete
    Replies
    1. yes hanya utk surat tunjuk saja. surat bank keluar, uang bisa dikembalikan.
      kalau utk penyakit itu saya tidak tahu, tapi setahu saya hanya dicek utk paru2 dan umum (tekanan darah, mata dll)

      Delete
  8. kak untuk no. identitas kandidat ietls itu memakai candidate number apa candidate id ya? makasi kak sebelumnya

    ReplyDelete
    Replies
    1. ikut menyimak. masih bingung dengan pertanyaan yang sama

      Delete

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...